Huaa......udah lama ga nulis blog. dan sekarang saya memutuskan untuk mengisi blog saya lagi. :)
ini adalah pengalaman saya. ini adalah hal yang saya alami sendiri. dan saya menyaksikan sendiri semuanya.
berawal ketika saya bangun siang dan merasakan lapar sangat. lalu saya mencari makan di warung biasa saya makan. sibuk juga ternyata warung itu. ibu yang punya warung sedang memasak dan para pembantunya menghidangkan makanan bagi para pelanggan. terlihat sekali ibu-ibu ini sangat capek. hehe. maklum rame sekali warung itu.
lalu saya berpikir atau lebih tepatnya secara tidak sengajar berpikir, di mana bapak yang punya warung?sambil clingak-clinguk, saya mencari sosok bapak warung tersebut. lalu mata saya mendapati bapak pemilik warung sedang bermain catur bersama bapak-bapak yang lain atau mungkin secara kasar boleh dibilang preman-preman setempat.
wow. sangat bertolak belakang dengan para ibu-ibu yang giat bekerja, para bapak ini terlihat hanya bersenda gurau dan bermain saja. teringat saya akan IP saya yang kecil dan saya bandingkan dengan teman cewe saya yang nota bene ber-IP sangat tinggi. saya pikir-pikir, teman saya itu belajar dengan giat, rajin mengerjakan tugas, dan selalu tekun. sedangkan saya?belajar hanya pada saat ujian itu saja tidak maksimal.
teringat juga bagaimana teman-teman saya yang rajin bekerja, giat, tempatnya rapi dan bersih. dan saya juga teringat bagaimana bentuk kos saya. dan alangkah lebih baiknya tidak saya tampilkan fotonya di sini agar tidak merusak nafsu makan teman-teman sekalian.
kembali ke masa kecil saya, dulu ibu saya berkata sambil marah seperti ini
"omah iki ana wong lanang 3. tapi ora ana sing kanggo gawe. wong lanang 3 kerjane kalah karo wong wedok siji"
dalam bahasa indonesia berarti
" di rumah ini ada 3 orang laki-laki. tapi tidak ada yang berguna. kerja 3 orang laki-laki itu masih kalah dengan kerja satu perempuan di rumah"
dulu saya bingung atau lebih tepatnya masa bodoh dengan perkataan ibu saya tersebut. take it easy. and everythings gonna be allright. bull shit. saya salah.baru saya sadari sekarang ini. ternyata memang perkataan ibu saya benar sekali. kami para laki-laki memang tidak berguna. malas sekali. memang tidak semua laki-laki seperti itu. tapi rata-rata para perempuan lebih rajin daripada laki-laki.
lalu, apa suatu pernyataan bahwa anak laki-laki itu lebih berharga daripada perempuan itu masih bisa diterima?
sebaiknya saya menyelesaikan laporan PKL saya dulu saja.
0 comments:
Posting Komentar