07/05/10

nyontek

Panas ketika itu. panas gara - gara AC ruangan yang nggak berfungsi dengan baik, ditambah soal ujian yang alamak menjengkelkan. belum lagi beberapa teman memutuskan tambah kertas jawaban ato dengan langkah ringan meningggalkan ruangan setelah mengumpulkan pekerjaan mereka. dan suasana tambah panas. ujian memang hal yang menjadi momok. 

begitulah gambaran suasana ujian. umumlah. semua ujian juga pasti begitu. yang pinter - pinter akan dengan cepat menulis jawaban, tak bisa diganggu walaupun dengan kebakaran sekalipun (lebih deh). lebih menjengkelkan lagi kalo mereka dengan cepat menambah kertas atau secepat angin (lagi - lagi lebih) mengumpulkan lembar jawaban.dan yang lebih umum lagi, ada yang mencontek.


bagi sebagian orang, mencontek adalah bagian dari jalan untuk mendapatkan nilai bagus. lebih lagi mencontek untuk memastikan bahwa dirinya mendapatkan ranking yang lebih bagus dengan teman yang lainnya. dan bagiku, mencontek adalah hal yang sangat membingungkan.

nggak mau munafik. aku juga pernah mencontek. semua orang yang pernah sekolah juga mungkin pernah mencontek. pengalaman mencontek sering aku praktekkan saat SMP dulu. dan hanya saat SMP itu saja. terserah kalau mau bilang aku pembohong. tapi setidaknya begitulah kenyataannya. mencontek hanya saat SMP saja bagiku. 

ujian tengah semester kemarin aku kaget. ada temanku dan kebetulan aku lihat jelas mencontek saat ujian itu. pertama tidak aku perhatikan. pandanganku mengarah ke temanku itu. biasalah. cari ilham. siapa tahu kalo ngliat wajah orang jawabannya jadi ketemu. pas ngeliatin temenku itu, aku baru sadar, kalo ternyata temenku itu sedang mencontek. wow. hehehe.

aku nggak mempermasalahkannya. aku tidak melaporkan temanku itu kepada pengawas. atas nama solidaritas teman?bukan. aku cuma meenganggap itu adalah pilihan mereka. pilihan untuk berbuat curang. namun bukan pilihanku. kenapa aku tidak memilih untuk melaporkan temanku? karena aku memilih demikian. 

jika aku memilih untuk melaporkan temanku itu, niscaya temanku akan masuk dalam rapat dosen. dan hasilnya bisa dipastikan yaitu drop out. aku dan temanku sama - sama tingkat 3. aku tahu biaya hidup selama 3 tahun di ibu kota tidaklah murah. makan saja hampir 20000 sehari, itupun sudah dengan menu yang sederhana. belum lagi biaya lainnya. dan itu bukan nominal yang kecil. 

3 tahun di sini juga membawa harapan besar. saat  lulus, pekerjaan sudah di depan mata. ibuku sering berkata untuk berhati - hati. jangan sampai kena drop out. dan untunglah aku nggak terkena DO. harapan yang ada dalam tiap orang tua para mahasiswa di sini tentu tak kalah besarnya dengan harapan ibuku terhadapku. harapan yang bisa pupus dan meninggalkan luka yang dalam jika sampai kami gagal. dan DO adalah penghapsu harapan itu di sini. 

memang, masa depan tidak hanya ada di sini, di kampus ini. namun, kampus ini telah memberikan harapan besar. setidaknya bagiku. harapan untuk bisa hidup layak. harapan untuk bisa memberikan nafkah yang layak untuk anak istri (sementara masih diragukan karena belum ada calon. ☺). harapan demi masa depan.

3 tahun dengan title pasti mendapat pekerjaan juga telah dibanggakan kepada setiap tetangga ato teman beda kampus. belum lagi kata orang, kampusku merupakan salah satu kampus elit yang sulit untuk dimasuki. banyak yang ingin masuk di kampusku. dan banyak juga yang ditolak ketika ujian masuk. hanya sedikit, jika dibandingkan dengan yang mendaftar, yang diterima di kampusku. kebanggan sangat besar telah diraih. dan akan hilang seiring dengan putusnya harapan itu. DO

aku memilh untuk tidak melaporkan temanku itu. aku memilh untuk diam. jengkel pasti ada. kesal pasti ada. namun, aku memilih diam. aku memilih untuk tidak mencontek.

jika nanti IP kami keluar dan nilai temanku itu lebih baik, aku tidak begitu kecewa. aku tahu, aku mendapat nilai dengan nglemburku sendiri, dengan kopi di tanganku untuk membuatku tetap terjaga, lembaran - lembaran modul, serta setumpuk harapan. dan aku bangga dengan nilaiku itu.

2 comments:

Farisa Noviyanti mengatakan...

pandangan yang sangat bijak,
honesty is everything,
nice post :)

cosmas sakti wijaya adi mengatakan...

wkakaka. iya cha. yah cuma pingin jujur ma diri sendiri aja deh. jangan laporin tuh anak cha. :D

Posting Komentar