30/05/10

st. anger

Pada suatu siang terik, gerah sangat, hapeku bunyi. sms ternyata. aku baca ternyata dari temenku satu kontrakan. dia bilang kalo listrik kontrakan diputus gara-gara belum bayar listrik 2 bulan lebih dan kebetulan aku bendahara kontrakan. otomatis aku yang kena omel anak-anak. maklum siang itu benar-benar panas dan temen-temenku belum mandi (air di kontrakan dari pompa listrik. )


jadilah siang itu aku harus segera membayar tagihan listrik mengingat kami sedang menjalani ujian. jadi listrik mutlak harus ada buat mendukung proses belajar kami. aku berangkat membayar listrik bersama salah satu teman kontrakan yang kebetulan sudah selesai kuliah. berangkat dalam kondisi mengantuk karena belum tidur demi belajar ujian. 
seingatku kantor PLN itu di sebuah kompleks pertokoan di dekat kontrakan kami. maka kami segera meluncur ke tempat itu. bermaksud membayar listrik dan segera pulang dan tidur. 

kamipun masuk di ruko tempat yang kami yakini sebagai kantor PLN. 

aku        : mbak mau bayar ini mbak. (sambil menunjukkan bukti pemotongan arus listrik dari PLN)

mbak-mbaknya : wah maaf mas. tapi di sini ga bisa buat bayar listrik.

aku         : lah mbak, kalo di sini ga bisa, terus saya mau bayar di mana lagi????!!!! (suaraku agak meninggi, marah, bingung, dan terkejut.)

mbak-mbaknya : iya mas di sini ga bisa buat bayar tagihan listrik.

temenku     : mbak gimana si????!!!!!! serius ni mbak!!!! kami sudah cape-cape ke sini!!!!!!(temenku mulai kesal juga)

mbak-mbaknya : maaf mas. coba di kantor pos mungkin bisa. 

aku tertegun diam. kesel dan marah. kebetulan pandanganku jatuh pada sebuah simbol organisasi yang ada di situ. lingkaran bulat dengan beberapa irisan berwarna biru dan di bawahnya bertuliskan "TELKOM"

aku langsung keluar malu dan meninggalkan temanku yang masih marah- marah di dalam kantor itu. sampai di luar, aku ketawa ngakak. hehe. bodoh sekali. 
temanku sebentar kemudian keluar dan menceritakan kalau mbak-mbaknya lalu bilang 

"maaf mas, tapi ini kantor telkom. jadi pembayaran listrik tidak bisa dilakukan di sini."

bercampur malu kami pergi dari daerah itu dan segera meluncur ke kantor PLN yang benar dan membayar tagihan kami. 

hehehe. sebuah pengalaman yang tidak mungkin kami lupakan seumur hidup. bodoh sekali kami. benar - benar bodoh. ya terang saja tidak bisa bayar listrik di situ, lha wong kantor telkom ko. hehehe.

tapi pengalaman ini sedikit memberiku sebuah pemikiran simple saja. ketika kita marah, kita menjadi buta. tidak bisa menyelesaikan masalah dengan baik. kita harus bisa "melihat sekitar", melihat sisi lain masalah kita, interospeksi diri, dan menelaah kembali masalah kita. barulah kita akan menemukan pemecahan yang benar atas masalah kita. 

quote dari film cars yang cocok untuk deskripsi ini adalah 
you don't have to know where are you going. you just should know where you are.
semoga bermanfaat. hehe

5 comments:

hura-hura sentosa mengatakan...

emg dr dlu kowe ki pekok.. jd g heran saiki kya ngene dadine...

Anonim mengatakan...

halah.....tetep mencoba tampil keren di tengah kebodohanmu ya??
huahahaha....

cosmas sakti wijaya adi mengatakan...

@hura hura sentosa : hahahaha. jangan keras-keras. :D

@say no to racism : harus tampil bijak donk beb. :D

trancesylph mengatakan...

sangat bodoh kao omas =="

cosmas sakti wijaya adi mengatakan...

hehe. iya ni neng sylda. mungkin neng sylda bisa memberikan petuah agar tidak bodoh lagi. :D

Posting Komentar